RED WATER SYSTEM
Ada bebarapa tahap pengolahan air untuk budidaya ikan lele ini, yaitu
dengan menggunakan NWS ( natural water system ) adalah suatu sistem
yang mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai
sistem pemahaman bahwa pihara lele sampai akhir akan melewati beberapa
perubahan warna air mulai GWS ( green water system ) berubah menjadi BWS
( brown water system / biofloc ) dan akan menjadi RWS ( red water
system / muba ) ketika terjadi perubahan warna berarti terjadi perubahan
mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi
ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani
diberi pemahaman tentang karakteristik warna” air ini agar setiap
melalui warna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan, warna
bukan kita yg membuat tapi secara alami ( natural ) untuk petani dg
kodisi air melimpah sebaiknya menggunakan GWS ( green water system ), yg
jarang air/sulit kita suruh main menggunakan RWS ( red water system ),
di warna warna itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan fcr bisa 1
sampai 0,7, jika petani sudah agak trampil kita sarankan untuk ke
tingkatan sampai RWS ( red water system ), karena sistem ini ikan paling
nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen.
Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan
kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat
mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini
kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan
utamanya.
Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh
kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang
dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang
berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri
Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele
dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan
aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi
Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas
berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.
Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang
1. Bahan-Bahan :
1. Air Bersih = 18 liter.
2. Yakult = 4 botol.
3. Ragi Tape = 2 butir
4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
6. Dedak Halus = 0.5 Kg
2. Cara Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4
botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk
halus), Air Kelapa Murni dan Dedak halus ke dalam Bak yang telah berisi
air bersih. aduk hingga semua bahan2 tercampur merata.
Simpan campuran tersebut kedalam jerigen beserta bahan-bahan selama
6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di
tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan
berbau alkohol.
3. Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta
benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi, Dedak
halus dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara
merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :
Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.
Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk
digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan
fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat
panen.
Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1
Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan
oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam
lele.
Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari
ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,
Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena
sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan
dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan
bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di
dasar kolam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar